Godaan pertama Iblis kepada Yesus adalah…. “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”
Anak Allah, Mesias, jelas sanggup mengubah batu menjadi roti, perkara mudah bagi Dia, sedang alam semesta beserta isinya Dia ciptakan…
Tetapi untuk menyangkalnya, YESUS mengutip kitab Ulangan, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Cobaan pertama tidak berhasil si Iblis mulai mengeluarkan jurus pamungkas,…..”ho ho hooo, Yesus, Engkau mengutip Alkitab toh, …biar Kamu tahu ya, aku juga tahu Alkitab”, sambil dilanjutkan, “Nih buktinya”… lalu si Iblis melancarkan pengetahuannya tentang Alkitab,….
“Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”, ia mengutip Kitab Mazmur, dari Mazmur 91.
Iblis pertama melakukan identifikasi, jika sudah mendapat point, ia akan memanfaatkan itu untuk melancarkan serangan ke dua, hebatnya dia tahu letak point-point pentingnya…
Dia tahu YESUS telah menggunakan Firman untuk melawan dirinya, lalu ia menggunakan sumber yang sama untuk menyerang Yesus… HATI-HATI!!, mungkin kita sering memerankan pola iblis ini…menggunakan kutipan-kutipan Alkitab untuk menyerang TUHAN? Menggunakan Alkitab untuk menyerang Kristus?…..eitssss hati-hati…..
Nah untuk menyangkal serangan dimana penyerang menggunakan Alkitab juga, maka gunakan sekali lagi Alkitab yang sama,…. “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”, kata YESUS, IA masih menggunakan Alkitab. Ini bukan perkara ada kekuatan supranatural dari mengucapkan ayat-ayat Alkitab itu. Bukan. Pengucapan dari ayat-ayat lalu melahirkan kekuatan-kekuatan supranatural cukuplah dimiliki dukun-dukun dengan segala manteranya atau orang-orang lain yang mempercayai allah-allah lain., tetapi dalam hal mengutip Alkitab adalah perkara mengenal karakter ALLAH yang berbicara di Alkitab itu. Perkara menolong kita dari segala kesusahan adalah perkara mudah bagi TUHAN, apalagi Mesias ya toh… tetapi bukankah konyol kalau kita misalkan sengaja minum racun tanpa sebab musabab, hanya pamer, dan berkata: “Tuhan pasti menyelamatkan aku, karena IA adalah Gembalaku, akan dibaringkannya aku di hemparan rumbut yang hijau”, mengutip Mazmur 23, karena kita tahu begitu. Memang IA akan menempatkan Anda di tempat yang aman, akan melindungi Anda, tetapi TUHAN juga bukan ALLAH yang mau dipermainkan.
Atau ada pula orang yang berkata: “Anda kan Kristen, maka seperti kata Alkitab, Anda bisa memegang ular berbisa dan tidak mati”,…. Hmmm bukan perkara bisa dan tidaknya kawan, tetapi perkara ada ngga perkara kita mengenal tujuan dan makna di balik kebisaan itu?. Bahasa saya menyebutnya, Kristen bukan “preman” yang berteriak untuk pamer-pamer kebisaan dan kesanggupan semacam itu.
Apalagi sekarang ini, Alkitab bisa didapat dimana saja. Itu semua memang bagus dan indah, tetapi sayang sekali kalau iblis menggunakan kita untuk memakai Alkitab itu untuk menyerang ALLAH…. Sambil berkata: “Anda mengutip Alkitab, ho ho ho ho aku juga tahu koq”.
Tepat Anda tahu, tetapi sayangnya Anda tidak mengenal karakter Allah yang berbicara di dalamnya.
Inilah cara Iblis, menggunakan kebenaran dan kebohongan secara bersamaan, dimana dikatakan oleh Alkitab, kita tidak dapat Benar dan Salah secara bersamaan, kita hanya bisa menjadi Benar saja atau Salah saja, selesai…selebihnya dari si jahat. Yah memang begitu, sebab Iblis bisa memiliki dua-duanya, pertama karena ia diciptakan baik, ia bijaksana, dan olehnya ia mau melawan TUHAN, ia memiliki alternatif lain selain apa yang TUHAN kehendaki, iapun terjatuh dan terkutuk.
Dan inilah yang ditekankan oleh TUHAN di Taman Eden kepada nenek moyang kita, Adam dan Hawa. Adam dan Hawa diperkenankan oleh TUHAN agar bisa mengetahui Salah dan Benar oleh karena hubungan yang baik dengan TUHAN, caranya sudah TUHAN berikan, yaitu menempatkan mereka secara khusus di Taman Eden supaya bisa bercakap-cakap langsung dengan TUHAN, di Taman ini. Dan pengenalan itu akan terus berlanjut kekal, terus bertumbuh dan terpelihara dengan syarat terus hidup di dalam tunduk dan taat kepada TUHAN. Dan untuk membuktikan ketaatan dan kesetiaan itu diberilah Hukum, “Jangan makan ini dan itu”.
Tetapi Iblis selain mengetahui kebenaran ia juga memiliki kebohongan, ia memiliki alternatif lain, sekali lagi HATI-HATI!!!, alternatif iblis adalah Adam dan Hawa bisa mengetahui Benar dan Salah melalui pengetahuan tentang ALLAH, instan, maka ia menggoda Hawa untuk memakan buah pengetahuan itu. Sebab TUHAN sudah berkata: “jangan makan buah pengetahuan itu, karena kamu akan tahu Salah dan Benar”. Jadi Iblis juga tahu bahwa memakan buah itu akan bisa berimplikasi kepada tahu Benar dan Salah, tetapi Iblis menggunakan itu untuk merusak hukum kesetiaan, hukum kepatuhan kepada TUHAN…. Dan akhirnya memang manusia di usir dari Taman Eden, sebagai simbol bahwa manusia tidak dapat lagi secara langsung bercakap-cakap dengan TUHAN, hak istimewa sudah hilang. Dan manusia memang sudah mengetahui Benar dan Salah, sebab sudah memakan buah pengetahuan itu, dan sekarang manusia harus berjuang keras untuk mengenal relasi dengan TUHAN dengan disertai pengalaman dosa yang sudah melekat dengannya, mendekat ke TUHAN di luar Taman Eden….
Singkatnya, TUHAN berkata, kamu akan mengenal AKU dengan cara memiliki pengalaman moral, memilah dengan terus hidup di dalam kesetiaan ….
Iblis berkata, kamu akan bisa mengenal TUHAN tanpa pengalaman moral, tanpa kesetiaan, cukup dengan shortcut saja, yaitu makan buah pengetahuan itu…
Godaan Iblis kepada Yesus yang pertama jelas dan sangat jelas di situ, iblis memberi alternatif, jalan lain atas rencana penyelamatan, katanya: “Jika Engkau Anak Allah, (artinya Allah di dalam manusia), maka Engkau tidak perlu menjadi manusia untuk mengembalikan manusia itu ke Taman Eden, ke Firdaus”,….”Cukup berkata saja cukup dengan sekali perkataan, maka semua akan terjadi”….. itulah alternatif iblis,…. Tetapi TUHAN sudah ingatkan sejak jaman Adam, kepatuhan dan kesetiaanlah yang memampukan kita mengenal TUHAN, bukan dengan pengetahuan. Dengan penderitaanlah kita mampu mengenal kesetiaan dan kepatuhan akibat dosa, sebab kita sudah hidup di dalam pengalaman dosa, bukan dengan instan macam altenatif si Iblis.
Alternatif selalu ada, karena si Iblis berkata: “Aku juga tahu koq”….
Tetapi Jalan Kebenaran berkata: “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup”. Yah sebab di dalam YESUS tinggal segala pengetahuan tentang ALLAH, dan di dalam DIA juga tinggal bagaimana HIDUP yang taat dan saleh dan setia. Alternatif selain YESUS, hanya shortcut-shortcut yang membinasakan.