Sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah


Di dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari disebut “sebab Ia mengaku diri-Nya Anak Allah”, Yohanes 19:7c.

Mari kita telusuri Hukum Taurat,
(Imamat 24:16 [ITB])
Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati.

Sekarang Yesus di depan para ahli Taurat mengklaim bahwa Ia adalah Anak Allah. Di sini kalau diterjemahkan sesuai Dalil Yahudi, maka itu sama dengan mengatakan bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri. Ini-lah yang mereka sebut menghujat nama TUHAN, bahwa manusia tidak bisa sama atau setara dengan ALLAH, dan hukumnya adalah hukuman mati, dan hukuman mati pada saat Romawi itu adalah salib. Pada akhirnya Yesus memang disalib.

Sekali lagi, sekian kali bahwa YESUS untuk orang tertentu mengklaim bahwa IA adalah Allah itu sendiri, tetapi di kesempatan lain seolah terpisah dari Allah, IA berasal dari Allah, IA utusan Allah, Anak Manusia, dls..di kesempatan ini perkataan YESUS sangat menohok para ahli taurat, IA mengatakan SAYA adalah DIA Yang engkau sembah yang Engkau sebut ADONAI, yang NamaNYA tidak berani kamu sebut atau ucapkan…

Ada sebuah shema (bisa dibaca di artikel lain Shema, dengarlah, Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Nah ketika YESUS berbicara kepada ahli taurat perihal Anak Allah, bukan menjelaskan tentang hujat bahwa TUHAN beranak atau TUHAN melahirkan atau membuat anak dan lain sebagainya, melainkan DIA, YESUS adalah TUHAN YANG ESA itu…. hujat yang sangat berat dan keras di telinga, dan oleh karena klaim inilah sampai-sampai Pilatus merasa ketakutan.

Jadi bagi para ahli agama, para ahli taurat, bukan perkara apa yang dilakukan oleh YESUS yang menjadi jerat atau melayakkan DIA dihukum, tetapi perkara klaim YESUS yang mengatakan bahwa IA adalah ANAK ALLAH yang artinya IA adalah ALLAH itu sendiri, hujat yang mudah diterima bagi yang merasa mampu mengikat TUHAN di dalam logikanya sendiri.

Dan sebab IA, YESUS adalah ANAK ALLAH, maka darah tebusanNYA berlaku untuk semua, dan berkuasa menghapus dosa, dan oleh kurban ini, kita dihantarkan kepada pelataranNYA Yang Kudus, IA melakukan itu sebab IA adalah IMAM BESAR kita.

Note:
1. Ada sedikit kaitan dengan artikel lelucon-kata-anak
2. Jika seorang tidak paham terminologi Yahudi tentang kata Anak di dalam kata Anak Allah, memang agak tidak mengena kalau membaca Alkitab di dalam hal klaim YESUS menyebut diriNYA Anak Allah.

51 respons untuk ‘Sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah

  1. lovepassword Juni 9, 2010 / 7:40 pm

    Saya menghargai pendapatmu ini Par… Tetapi ada juga sisi lain yang perlu dilihat. Keberadaan Yesus pada waktu itu jelas telah merusak hegemoni kekuasaan pemuka=pemuka agama Yahudi…

    Yesus mengkritik komersialisasi agama(Bait Allah), Yesus mengkritik kehidupan pemuka agama yang korup yang memakai/menyalahgunakan peraturan untuk pembenaran kepentingan mereka.
    Jadi itu bukan serta merta , ada proses ketidaksukaan demi ketidaksukaan dan upaya penyingkiran Yesus untuk mengamankan kepentingan pemuka2 agama…

    SALAM

    • parhobass Juni 9, 2010 / 7:48 pm

      @lovepassword

      tunggu tanggal mainnya atau baca artikel lain kalau mau membaca atau mengetahui perihal yang Anda ucapkan…

      semoga sesuai artikel Anda dapat mengerti arti kliam YESUS, Anak Allah, yang membuat pemuka agama berang…

      Salam

  2. lovepassword Juni 9, 2010 / 9:25 pm

    Tunggu tanggal mainnya ? Kayak sinetron saja Par…

  3. parhobass Juni 9, 2010 / 9:37 pm

    @lovepassword

    saya sedikit heran dengan Anda, sepertinya ada masalah orientasi yang akut…

    saya bicara ini Anda ngomongin itu… d.l.l

    maaf kalau saya terlalu sering ngomong “tohok menohok dengan Anda”…

    salam

    • lovepassword Juni 10, 2010 / 12:00 pm

      Emangnya bisa ya nggak sengaja…? Kalo nggak ada manusia seantik aku Par, hidupmu pasti jadi terlalu datar… 🙂

      Lihat sajalah sisi bagusnya….

      Dengan ngobrol denganku sebenarnya kesempatan buatmu untuk lebih ceriwis lagi,. bercerita lebih banyak, lebih heroik, plus penuh romantika gicu …

      Masak gini saja perlu diomongin sih…

  4. Fitri Juni 10, 2010 / 5:58 am

    Hampir sama Om.

  5. Fitri Juni 10, 2010 / 6:00 am

    Saya juga heran Om. Entah dia sengaja atau memang ngga sengaja.

    • parhobass Juni 10, 2010 / 11:02 am

      @fitri

      semoga lovepassword bukan karena memiliki pemikiran yang sesat,…

      salam

      • lovepassword Juni 10, 2010 / 12:01 pm

        tokoh idolaku kan Yoko, jadi yah bisa saja rada ada sesat sesatnya… Pendekar Rajawali Sakti gicu lho….

        🙂

      • parhobass Juni 10, 2010 / 12:24 pm

        @lovepassword

        salah arah koq bangga itu lho…

        sepertinya Yoko sering menggunakan hati deh untuk memilih “pilihannya”….
        kenapa penggemar yang satu ini tidak yah?

        Yoko juga ngga cerewet kayak engkau hehehe

        cuman ada satu persamaan, sama2 pintar silat, Yoko silat beladiri, Anda taekwondo yah? + silat lidah hahahahaha
        heran dah pokoknya

      • lovepassword Juni 10, 2010 / 12:49 pm

        Anggap sajalah kau ketemu Yoko waktu belum jadi pendekar 😀

      • lovepassword Juni 10, 2010 / 12:50 pm

        Eh darimana kamu tahu kalo aku pernah belajar taekwondo…Jangan2 kamu itu rada punya bakat dukun… 🙂

      • parhobass Juni 10, 2010 / 2:00 pm

        @lovepassword

        Eh darimana kamu tahu kalo aku pernah belajar taekwondo…Jangan2 kamu itu rada punya bakat dukun…
        hmmm semakin heran deh,
        jangan2 memang Anda sering komentar di blog orang tanpa pernah memaknainya, atau saking banyaknya komen akhirnya lupa, atau Anda hanya asal nyerocos…. hahahaha…
        Yoko sering menangis lho biarpun dia termasuk Pendekar neon heheh, gimana dengan engkau?

      • lovepassword Juni 11, 2010 / 2:06 pm

        Iyalah, aku juga bisa menangis kalo ditinggal kekasih… 😀 Seperti iti lho lagunya anak2nya Ahmad Dhani…

      • parhobass Juni 11, 2010 / 2:45 pm

        @eko

        baguslah, sering2lah menangis, bila perlu meratapi dosa2mu…

      • lovepassword Juni 12, 2010 / 6:46 am

        Senangnya gitu lho… Kesalahan itu bukan cuma untuk diratapi tetapi juga dipikirkan, ditindaklanjuti… Menurut bukunya Tatang Sutarman kayaknya gitu sih…

      • parhobass Juni 12, 2010 / 10:46 am

        @lovepassword

        hehehhee.. kan setiap “pekerjaan” ada awalnya,…
        meratap itu adalah awal dari pengakuan salah atau pertobatan,
        kalau Anda merasa tidak bersalah kan tidak ada perasaan sesal dan kalau itu tidak ada tidak akan meminta ampun..

        kalau Anda mengenal dosa Anda, maka Anda akan paham betul arti pengobanan Salib Kristus, dan untuk itulah ratap Anda itu, ratap yang tadinya penyesalan, menjadi ratap sukacita karena Kasih Kristus…

        Nah setelah menyadari Kasih Kristus, maka Roh Kudus akan bekerja,… dan Ia akan memperkenalkan jalan-jalan Kristus, IA akan memberi pertimbangan-pertimbangan di dalam nurani terdalam,… dan kalau kita meresponinya, maka lambat laun di dalam bertindak kita akan memperlihatkan kepada dunia tentang buah-buah Roh, kelemah lembutan, suka cita, damai sejahtera d.l.l..

        Salam

  6. Robinson A. Sihotang Juni 10, 2010 / 9:15 am

    @ Parhobas

    Beberapa sdr/i muslim yg sering datang ke blog ini semua hanya mengandalkan insting dan naluri kepintarannya mereka masing-masing. Tidak satupun dari mereka dapat kita ajak berdialog secara lebih mendalam. Karena semakin mendalam mengenal Kristus maka sifat kemanusiaan pd diri seseorang itu akan semakin hilang.

    Salam kasih lae…

    • parhobass Juni 10, 2010 / 11:05 am

      @lae Sihotang

      tepat lae,

      semakin dalam kita menyelami Kristus, semakin kita mengenal “kebusukan” yang hinggap menggerogoti kita,

      yang berani akan berusaha melawan, sementara sang penakut akan memilih bertahan dan menolak,….

      kita harus berdoa kepada DIA Yang Perkasa agar kiranya terus menyelidiki hati dan pikiran kita, dan akan memampukan kita menerima segala RencanaNya…

      sungguh sangat berdosa kita ini, tetapi DIA Yang Kudus berkenan mengampuni…

      Salam lae

    • mr. sectiocadaveris Juni 10, 2010 / 12:51 pm

      kadang2 dalam diskusi/pencerahan seperti ini, seseorang mungkin saja telah terbuka fikirannya, mulai menyadari kebenaran serta disadarkan bahwa dia salah selama ini. tapi sayangnya, tingginya tembok keangkuhan (dan mungkin, rasa malu) dalam diri menahan ia untuk tetap berada dalam posisi ‘aman’ nya saat ini, mengeraskan hati dan cenderung mengabaikan panggilan hatinya.
      kiranya Roh Kudus membukakan orang2 yang semacam ini
      syaloom
      😀

      • lovepassword Juni 10, 2010 / 1:14 pm

        Pola pikirmu itu terlalu hitam putih pak dokter…. 😀

      • parhobass Juni 10, 2010 / 2:03 pm

        @lovepassword

        banyaknya hal yang dipertimbangkan membuat Anda lelah,
        bagus kalau pertimbangan itu disertai hikmat Yang dari Allah,
        kalau Iblis juga telah sering memasukkan kemungkinan2? wadduh bisa berabe…

        Jadi semakin dalam kita mengenal Kristus, semakin kita mengenal pertimbangan mana yang dari Iblis dan yang mana yang dari ALLAH,…
        dan semuanya itu hanya di dapati bagi mereka yang menerima dan mengakui DIA adalah tuan bagi tubuh roh dan jiwa…

        salam

    • lovepassword Juni 12, 2010 / 6:54 am

      “Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.” 🙂

      • parhobass Juni 12, 2010 / 10:53 am

        @lovepassword

        maksudmu apa dengan kutipan ini lovepassword?
        Memang kita tidak boleh menghakimi, tetapi kita juga layak dan dilayakkan untuk saling menasehati,

        kalau Anda merasa dihakimi dan bukan dinasehati, ya itu terserah Anda….
        dan harapan saya, semoga Anda tidak sedang menggunakan kutipan itu untuk mentamengi diri Anda dari segala nasehat pedas itu…

        karena saya masih yakin nurani Anda tak lebih dari manusia yang sudah pernah dijamah TUHAN…Kalau memang sudah pernah dijamah TUHAN, maka ucapan2 pedas itu menjadi nasehat kepada sesama kita, sebab dengan adanya kerendahan hati dan damai sejahtera, maka segala penilaian akan kita anggap sebagai didikan, sebab Kitab Suci juga mengucapkan didikan2 dan hajaran2….

        tetapi ada juga memang tertulis, bahwa anak-anak terang akan menghakimi dunia

        Salam

      • lovepassword Juni 12, 2010 / 7:43 pm

        Nggak perlu mikir aneh-aneh Par, kalo kamu mau ngasih nasehat pedas tentu saja kuterima dengan senang hati, biarpun aku lebih suka manis daripada cabe sih…Kayaknya yang gurih lebih yummi… Kalo pedas ya nggak papa, asal ada baksonya. Kalo cuma makan sambel doang ya bisa mules perut dong Par….

        Aku cuma mau tanya padamu : bagaimana kamu mengartikan kutipanku itu ?

        Implementasi praktis dari tulisan itu menurutmu gimana ? Kamu nggak perlu susah-susah ngintip aneka tafsir, aku pengin tahu pendapatmu pribadi saja….

        SALAM lho Par…
        See You…

      • parhobass Juni 12, 2010 / 11:13 pm

        @lovepassword

        sudah pula saya tuliskan di atas…

        saya masih bertanya kepada Anda, dan semoga Anda menjawab, apa maksud Anda dengan kutipan itu? apakah sebagai tameng?

        salam

      • lovepassword Juni 13, 2010 / 7:12 am

        Aku tidak perlu menamengi diriku sendiri Par, sebab cuma Hakim roda emas yang punya tameng dengan roda emasnya… 🙂 … Pendekar Rajawali Sakti kayaknya sih tidak perlu memakai tameng untuk dirinya sendiri … Hi Hi Hi 😀

        Entah kamu paham atau nggak dengan puisiku. Tetapi kalo melihat gaya tulisanmu yang sendu merayu kayaknya kamu berbakat memahami tulisan2 yang setipe denganmu…

        SALAM Parhobass….
        See You
        GBU

      • parhobass Juni 13, 2010 / 11:31 am

        @Lovepassword

        okelah kiranya TUHAN YESUS memberkati Anda

        sebab memang TUHAN tidak melihat apa yang dilihat manusia,…

        salam

      • Fanya Juni 13, 2010 / 3:50 pm

        @ Om Parhobass,

        Maaf fanya nimbrung karena sesungguhnya fanya selalu ikuti diskusi2 Om Par sama Om LP ttg berbagai topik di blog Om…….
        fanya mau tanya sedikiiit ttg pernyataan Om sbb :

        “sebab memang TUHAN tidak melihat apa yang dilihat manusia,…”

        apakah betul seperti itu teks-nya ataukah ada kata lain misalnya kata “semata-mata” ====> sehingga kalimatnya menjadi: “sebab memang TUHAN tidak SEMATA-MATA melihat apa yang dilihat manusia,…

        Hal tsb penting saya karena tanpa kata “semata-mata” makna statement Om diatas sangatlah tidak logis!

        salam

      • parhobass Juni 13, 2010 / 7:05 pm

        @mas fanya

        kutipan saya bisa jadi tidak persis seperti itu kalimatnya, tetapi maknanya persis seperti yang dimaksudkan Alkitab

        artinya adalah ALLAH sama sekali tidak membutuhkan hikmat manusia untuk membentuk segala rancanganNYA…

        tetapi mengenai kutipan, itu berasal dari Kitab Samuel di Perjanjian Lama,
        contohnya dari Kitab itu adalah ketika Israel akan memilih raja..
        Nah untuk memilih raja pertama itu TUHAN menyerahkan kuasa kepada Samuel,…

        dan Anda tentu tahu bagaimana Samuel memilih Saul, standardnya adalah karena Saul fisiknya bagus… kata kita di jaman sekarang, the right man in the right time…. karena kelihatan berwibawa kita langsung memilih partainya dia gitu hehehhe… tetapi hasilnya terlihat, Saul malah tidak jelas imannya, beda dengan pilihan TUHAN, Raja Daud,… dan Raja Daud menjadi contoh dan acuan bagi setiap raja di Israel…terbukti…

        kutipannya di sini;
        1Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

        nah dari sini terlihat, bahwa manusia tidak sanggup melihat kedalaman hati manusia, tetapi TUHAN bisa… dan karena IA bisa melihat hati, maka IA tidak memerlukan manusia untuk mengatakan Anda atau saya baik apa tidak. Orang bisa berkata Anda atau saya baik, tetapi kekelaman di dalam hati kita Ia bisa melihat…

        nah karena TUHAN melihat jauh ke dalam dan bukan yang di luar, maka TUHAN menyarankan untuk hati yang bersunat, bukan hal-hal yang lahiriahnya…. kalau hati bersih yang di luarnya akan mengikut dan mau dikorbankan…kalau rohaniahnya tidak beres, maka yang lahiriahnya hanya akan menjadi tameng-tameng, munafik,…

        salam

      • Fanya Juni 13, 2010 / 9:13 pm

        @ Om Parhobas:

        1Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

        ======> kutipan diatas OK. Yg fanya soroti justru komposisi paragraph Om Par yg tidak sepenuhnya (bahkan sanget mereduksi makna) ayat diatas…..

        Kalimat “TUHAN tidak melihat apa yang dilihat manusia,…”(sbgmn redaksi Om, tanpa sisipan kata “semata-mata/hanya” ), menurut fanya TIDAK SEMAKNA, bahkan sangat MEREDUKSI MAKNA yg terkandung dlm 1Samuel 16:7 tsb, apa lagi jika diperhatikan bhw kalimat selanjutnya jelas menegaskan: …manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

        Kalimat tsb jelas menunjukkan bhw Tuhan (tidak hanya/semata-mata) melihat apa bisa manusia lihat yaitu segala sesuatu yg wujud dihadapan mereka, melainkan juga melihat (considers) apa yg tersembunyi di hati manusia…..

        tidak melihat = buta; atau mengabaikan (disregard)… (masa sih Tuhan Buta?)
        tidak semata-mata melihat = tidak buta, melihat lebih banyak, lebih jauh dan lbh dalam daripada apa yg biasa dilihat.
        dmk pendapat fanya.

        btw, komen fanya tsb lbh sbg share fanya utk menghindari kemungkinan terjadinya misinterpretation thd message yg ingin disampaikan melalui sebuah paragraph akibat kekurang akuratan dlm pemilihan kata-kata…

      • parhobass Juni 13, 2010 / 10:17 pm

        @mas fanya

        ok terimakasih atas penjelasan Anda,…cuman di kalimat tersebut memang tidak ada kata “semata-mata/hanya”, walau bisa diartikan kesana…

        arah pembicaraan kita saja, atau konteks yang dijelaskan, berbeda…

        Anda sedang berkata KESANGGUPAN, dan APA YANG DILIHAT,
        tetapi SAYA sedang berkata tentang APA KEPUTUSAN/RENCANA TUHAN,

        TUHAN memang bisa melihat luarnya manusia sampai jauh ke kedalaman hatinya,
        tetapi TUHAN tidak memerlukan apa yang dilihat manusia untuk MEMBUAT rancangan/rencana…

        kira2 begitu…

        contohnya saya sebut di atas masalah sunat,
        orang bisa saja bersunat lahiriahnya, tetapi TUHAN tidak melihat itu, IA melihat jauh ke kedalaman hatinya, apakah ia bersunat karena memang mengenal dan mau hidup di dalam TUHAN atau hanya mengikuti syarat2 saja… contohnya di masa kerajaan Israel, ternyata bahwa bangsa Mesir dan sekitarnya sudah pula mengenal sunat, tetapi tidak semua mereka melakukan sunat oleh karena Janji dan ketundukan kepada TUHAN, seperti yang dilakukan oleh umat ALLAH..

        contoh lain, sekolah theologia bisa saja mengutus dan mengurapi Pendeta, tetapi pasti ada di antara utusan itu yang benar-benar diurapi TUHAN dan ada juga yang tidak, yang hanya ingin mencari sensasi dan lain sebagainya

        Nah kalau digabungkan dengan pernyataan saya kepada lovepassword, kira2 begini,
        bisa saja memang lovepassword berkesan kontra dengan pengajaran Alkitab di blog manappun, dan bisa saja teman-teman seiman saja terkadang menasehati saudara lovepassword, tetapi karena lovepassword mengambil kutipan, “…jangan menghakimi, karena TUHAN lah HAKIM”, (kira-kira begitu maknya kutipan dan maksud beliau), maka saya sebutlah, memang TUHAN tidak melihat apa yang dilihat manusia, tetapi IA jauh memandang ke kedalam hati… artinya bisa saja sebenarnya TUHAN telah memilih lovepassword ketimbang saya atau teman seiman saya,… karena banyak hal2 yang tersembunyi dari sekedar kalimat2 di blog manapun yang dilakukan manusia2 yang mampir di blog manapun, ya toh?… contohnya Anda juga, siapa yang tahu Anda sekarang? Anda tiba2 memberi komentar di sini, siapa yang tahu kalau ternyata kebaikan hati Anda sedang dipakai TUHAN untuk menasehati saya di blog ini, untuk mengajari saya, dan sebagainya,… karena rencana TUHAN harus terjadi, ya toh?…

        salam.
        Yesus memberkati

  7. joni Juni 10, 2010 / 4:36 pm

    Sebelum dalami Kristus tolong dimana letaknya istilah “kristus” dlm p.lama atau p.baru.
    salam

    • parhobass Juni 10, 2010 / 7:48 pm

      @joni

      hmmm
      Kata Kristus berasal dari bahasa Yunani, dan karena dianggap sama dengan Mesias yang di Yahudi, maka cenderung lebih umum dipakai dan digunakan, terlebih penerjemahan lebih sering menggunakan Kristus

      Tentu untuk memperdalam terminologi ini Anda harus rajin2 baca Perjanjian Lama, atau Anda langsung dapat menyarikannya di Perjanjian Baru…

      nah untuk melihat singkat langsung dari PL dan PB, langsung saya Anda baca
      artikel berikut:
      hanya-kaisar-satu-satunya-raja-kami
      di situ ada kutipan ayat dari Matius, selamat membaca…

      pembuka kepada Anda,Matius adalah Injil yang awalnya diperuntukkan untuk warga Yahudi, jadi mereka lebih paham betul ketimbang Anda, saya kira seh begitu… pemahaman mereka itulah yang terpelihara di dalam Kasih Karunia Roh Kudus…

      Salam mas Joni

  8. Fitri Juni 10, 2010 / 7:12 pm

    Mas love. . .mas love. . . 😀

  9. Fanya Juni 14, 2010 / 7:15 am

    @ Om Parhobass,

    berbicara masalah “kebenaran”, manusia memang sulit melepaskan diri dari dua sisi yang berbeda. Namun demikian, iman dan logika hukum mengajarkan bhw selepas Tuhan berfirman, maka firman-Nya itu otomatis menjadi hukum yg wajib dilaksanakan manusia, kecuali Tuhan mengubah ketentuan terkait dengan firman mutakhir-Nya. itulah kebenaran.

    Hal tsb selaras dgn tata kehidupan bernegara dimana UU yg berlaku adalah UU yg diberlakukan terakhir, baik bentuk revisi revisi [amandemen] atau betul-betul UU baru. Meski demikian UU sebelumnya tetap dan pasti dirujuk, dan tetap diakui berlaku berdasarkan kurun waktu masa pemberlakuannya.

    Dlm hal ini, bukankah kebenaran hukum itu maka mutlak harus merujuk pada sumber hukum, bukan pada praktisi hukum apalagi obyek hukum?

    salam

    • parhobass Juni 14, 2010 / 11:12 am

      @mas fanya

      TUHAN adalah kebenaran.
      TUHAN memang mutlak berotoritas.

      TUHAN berkata AKU membenci pembunuh atau pendusta,
      TUHAN pernah menolong pembunuh atau pendusta,

      lalu apakah TUHAN telah berubah? menjadi tidak membenci pembunuh atau pendusta? TIDAK, Ia tetap membenci pembunuh atau pendusta, tetapi oleh NamaNYA IA menolong pembunuh atau pendusta supaya dapat hidup dan supaya orang banyak mengikut teladan tentang hidup tidak pembunuh dan tidak pendusta…

      Contoh, YESUS mutlak adalah Firman Allah Yang hidup, tetapi Jika ada wahyu Allah Yang lain yang berkata YESUS adalah bukan Firman ALLAH Yang hidup,…tanda tanya besar, revisi macam apa ini? TUHAN macam apa ini?,…..ternyata kita dapat berkesimpulan…ooo “TUHAN” ini hanya mengaku-ngaku TUHAN, dia ternyata tuhan saja, allah lain…

      jadi ada hal yang memang MUTLAK, Yang tidak berobah, makanya Dia menyebut NamaNYA Yang Awal dan Yang Akhir, Alfa dan Omega, Yang Kekal.

      Jika kita menyematkan logika bahwa sesuatu yang tidak sempurna atau sesuatu yang tidak baik, perlu diperbaiki seperti UU negara yang Anda sebut, maka Anda telah menuduh TUHAN “berubah” atau “berevolusi” sesuai keadaan, saya kira ini hujat yang besar karena Anda sepertinya mengakui bahwa ALLAH adalah Kekal Adanya, TIDAK BERUBAH dari dulu sekarang dan selamanya…allah yang seperti yang Anda sebut adalah allah pemikiran, imaginasi manusia… sebab kalau ALLAH tidak KEKAL, tidak TETAP, kita tidak perlu menyembahNYA, atau tidak perlu memijakkan iman percaya kepadaNYA…bagaimana tidak? dasar iman harus kokoh supaya kita aman berdiri di atasnya, dan dasar dari segala iman adalah Kristus.

      Ini masih identik dengan duskusi kita di artikel lainnnya, yaitu, TUHAN melihat hati, IA tidak membutuhkan penasehat….jadi rancanganNYA adalah rancangan yang kuat dan kokoh, tidak perlu direvisi sesuai keadaan manusia…

      salam

  10. Fanya Juni 14, 2010 / 5:00 pm

    @ Om Parhobass,

    fanya sependapat bhw Dzat Tuhan adalah Kekal, bhw Tuhan juga Maha berkehendak. Maka dari itu sama sekali tak pernah terlintas dlm fikiran fanya bhw adanya perubahan dlm kehendak-Nya identik dgn pemikiran Om bhw Tuhan berubah!
    Menurut fanya adalah hak prerogatif Tuhan utk mengubah atau tidak mengubah kehendak-Nya ttg sesuatu pd kurun waktu tertentu sesuai kehendak-Nya.
    Beberapa tahun yg lalu, Tuhan berkehendak fanya terlahir kedunia, beberapa tahun kemudian menghendaki fanya lulus SMA, entah beberapa tahun kedepan Tuhan pasti menghendaki fanya mati. Dan perubahan drastis dlm kehendak-Nya (fanya lahir dan kemudian fanya mati) tidak bisa ditafsirkan sbg Tuhan berubah bukan?

    Setelah fanya mati, dimana tempat fanya? di surgakah? atau di nerakakah? apakah mutlak tlh ditentukan sejak takdir awal keberadaan fanya atau terpulang pd amal perbuatan fanya semasa hidup? kalau segala sesuatunya sdh mutlak ditentukan secara absolut oleh Tuhan…. ya kita tak perlu pusing2 memikirkan amal-ibadah dong?

    Adalah hak Tuhan utk Absolut dan hak Tuhan pula utk Fleksibel…. tak ada sesuatupun yg mampu membatasi kehendak-Nya. Sebagaimana sering Om Par tegaskan, Allah adalah Maha!

    Maka dari itu, menurut logika dan keimanan fanya, tak ada sedikitpun keraguan manakala Tuhan mewujudkan kehendak/aturan yg berbeda pd kurun waktu berbeda, bahkan dlm kurun waktu yg sama sekalipun!
    (Contohnya: Dlm peristiwa jatuhnya pesawat Air India yg mengangkut 173 penumpang hingga hancur berkeping-keping. Seperti dirilis The Times of India, Sabtu (22/5), tujuh penumpang dinyatakan selamat. Di antara korban yang masih hidup diketahui empat orang masih anak-anak).

    Salam

    • parhobass Juni 14, 2010 / 5:47 pm

      @fanya

      jadi apa maksud Anda dengan mengatakan contoh UU tersebut?
      ke arah mana?

      ada awal ada akhir, ada permulaan ada akhir,…
      dan kalau dari awal sampai akhir sudah jelas, kokoh, apakah TUHAN akan membongkar kekokohan itu? apakah YESUS akan menderita 2 kali? TIDAK. YESUS hanya sekali menderita, dan tidak akan berubah; absolute…

      ALLAH adalah Kasih,… nah itu mutlak dan abosolute…
      tidak akan pernah ada hak TUHAN untuk merubah itu menjadi ALLAH tidaklah kasih, ya toh?
      tetapi memang kita tidak sanggup memikirkan bagaimana bisa ALLAH Yang adalah KASIH bisa ESA dengan ALLAH Yang adalah ADIL…

      nah kalau ada yang mengatakan bahwa Allah pernah adalah kasih dan suatu saat akan berubah tidak kasih, maka itu pasti allah lain, tuhan lain…

      salam;

      • Fanya Juni 14, 2010 / 7:30 pm

        @ Om Parhobass,

        “TUHAN berkata AKU membenci pembunuh atau pendusta,
        TUHAN pernah menolong pembunuh atau pendusta,

        lalu apakah TUHAN telah berubah? menjadi tidak membenci pembunuh atau pendusta? TIDAK, Ia tetap membenci pembunuh atau pendusta, tetapi oleh NamaNYA IA menolong pembunuh atau pendusta supaya dapat hidup dan supaya orang banyak mengikut teladan tentang hidup tidak pembunuh dan tidak pendusta…

        ======> Bagaimana kaitannya dgn konten Kitab Imamat 20:1-27
        sehingga gereja-gereja dan negara-negara Barat seolah sama sekali tidak peduli terhadap eksistensi Imamat 20:1-27 tsb? fanya sungguh prihatin melihat kenyataan bahwa di negara-negara Barat, Gereja secara institusional melegalisir dan petinggi-petinggi gerejanya jadi pelopor perbuatan yg dimurkai Allah tsb.

        salam

  11. parhobass Juni 14, 2010 / 8:29 pm

    @fanya

    tolong spesifik, thema di ayat kutipan Anda sendiri itu sangat luas, point yang mana yang mau Anda hubungkan dengan argument sebelumnya dan dengan Gereja barat seperti ucapan Anda?

    satu point buat Anda,

    DAUD adalah umat ALLAH,
    tetapi ketika DAUD berdosa, ia sama sekali tidak luput dari hukuman,…

  12. Fanya Juni 15, 2010 / 7:15 am

    @ Om Parhobass,

    ada dua hal yg menjadi concern fanya yaitu:

    1. Allah memberlakukan dan memerintahkan orang utk menerapkan hukuman mati thdp perbuatan2 yg tersebut dlm Imamat 20 tsb termasuk perbuatan asusila, pezinah dan homoseksualitas.

    2. Alih2 menegakkan firman Allah tsb, institusi Gereja negara2 Barat seolah berlomba-lomba memberkati dan melegalkan homoseksualitas dikalangan umat, bahkan di kalangan petinggi gereja sendiri. Padahal apa yang Alkitab ajarkan? Jelas sekali: ”Jangan disesatkan. Orang yang melakukan percabulan, ataupun penyembah berhala, ataupun pezina, ataupun pria yang dipelihara untuk tujuan yang tidak alami, ataupun pria yang tidur dengan pria . . . tidak akan mewarisi kerajaan Allah.” (1 Korintus 6:9, 10)

    Mengapa Gereja2 dan Para Petinggi gereja (a.l. Bishop Gene Robinson) mengabaikan hal tsb? Ketika Gereja selaku institusi formal penyebar ajaran kristiani tlh melakukan pengabaian2 spt itu, bukankah itu berarti pergeseran dlm ajaran? Bukankah implementasi selaku buah dari setiap ajaran merupakan hal yg sangat penting sehingga Yesus memperingatkan, ”Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik ditebang dan dilemparkan ke dalam api.” (Matius 7:19)

    salam
    GBU

    • parhobass Juni 15, 2010 / 11:36 am

      @fanya,

      lalu hubungannya dengan artikel dan komen kita di atas apa?

      gini mas fanya, membaca hukum-hukum di Alkitab itu tidak sepeti membaca hukum-hukum dunia, atau hukum lainnya, karena ada aspek, ALLAH adalah KASIH…

      Nah, ALKITAB sudah menuliskan bejibun contoh tentang KEMEROSOTAN dan KERUSAKAN manusia, jadi kalau Anda menemukan kerusakan dan kemerosotan Gereja, ngga usah heran, itu memang harus dan akan selalu terjadi…. masalahnya adalah apakah Anda menjadi BERDOSA karena hal itu?… kalau karena hal itu Anda meninggalkan TUHAN, berarti iman Anda hanya cengeng dan cari untung saja, alias Anda menghakimi pendosa itu sendiri, dan Anda malu, penakut… Anda merasa Anda lebh suci dan kudus daripada mereka2 pendosa itu, padahal kalau diselidiki Anda juga tidak luput dari dosa-dosa…kalau Anda melakuan dosa 1 dan orang lain 1 juta, itu tetap DOSA, dan di hadapan TUHAN tidak ada DOSA, jadi Anda sama seperti mereka yang ANda hakimi tadi….

      Nah kalau Anda concern, semua juga concern dengan hal itu, ALKITAB sudah menjabarkan dan menjelaskan itu semua,… tetapi TUHAN tidak sedang menjangkau kelompok, golongan atau bangsa d.l.s, IA menjangkau HATI Anda pribari, HATI saya,…PRIBADi lepas PRIBADI IA jangkau…. sehingga kalau ada orang yang jatuh di dalam pencobaan kita berdoa kepada TUHAN supaya kiranya mau mengampuni, atau kita menguatkan si pendosa itu… kalau TUHAN berkenan ya syukur ya toh?…. jangan lantas menghakimi atau menjadi pengecut meninggalkan TUHAN,….

      artinya, “siapa kamu sehingga layak menghakimi sesamamu”, kata YESUS…

      salam

      • Fanya Juni 16, 2010 / 6:46 am

        @Om Parhobass,

        lalu hubungannya dengan artikel dan komen kita di atas apa?

        ======>

        Mungkin tidak secara langsung, tetapi relevan dgn judul artikel “sebab Ia mengaku diri-Nya Anak Allah”, dimana tak sedikit Gembala yg dlm kesehariannya senantiasa lekat dgn Alkitab, disadari atau tidak memposisikan dirinya bagaikan tuhan. Mereka abaikan hukum2 Tuhan dlm Alkitab, dan atas nama Tuhan pula mereka maklumatkan hukum baru yg sesuai dgn selera dan keinginannya melalui ritual agung yg kharismatik dan berseru: “Haleluya”, Tuhan memberkati! [benarkah?]

        Jika institusi dan pemangku-pemangku formal keagamaan ramai2 berbuat seperti itu, bagaimana kedepannya? menyedihkan jika mengharap domba-domba harus lebih cerdas dibanding para gembalanya!

        Sekali lagi, Yesus memperingatkan, ”Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik ditebang dan dilemparkan ke dalam api.” (Matius 7:19)

        salam

      • parhobass Juni 16, 2010 / 11:49 am

        @mas fanya,

        Mungkin tidak secara langsung, tetapi relevan dgn judul artikel “sebab Ia mengaku diri-Nya Anak Allah”, dimana tak sedikit Gembala yg dlm kesehariannya senantiasa lekat dgn Alkitab, disadari atau tidak memposisikan dirinya bagaikan tuhan.
        Maksud Anda, Yesus sedang menghujat ALLAH?
        jadi Anda memposisikan diri Anda sebagai ahli2 taurat atau ahli2 agama sieperti di artikel tersebut? atau Anda memposisikan diri pada orang yang menganggap Gereja melanggar Kitab Suci sehingga mempertuhankan YESUS….? bisa spesifik?

        Mereka abaikan hukum2 Tuhan dlm Alkitab, dan atas nama Tuhan pula mereka maklumatkan hukum baru yg sesuai dgn selera dan keinginannya melalui ritual agung yg kharismatik dan berseru: “Haleluya”, Tuhan memberkati! [benarkah?]
        mengenai Haleluya bisa Anda klik di HALELUYA
        HUKUMAN atas pengabaaian hukum TUHAN selalu menjadi konseskuensi… dan itu merupakan concern setiap orang yang beriman, oleh karna itulah selalu ada MISSI, PEKAbARAN INJIL (MARTURIA), DIAKONIA d.l.l… tetapi memang tidak semua orang percaya kepada Kristus, sedang yang menerima Kristus sendiri tidak semua bisa menyelami kedalaman KASIH TUHAN, sebab ada nubuat: “Tidak setiap orang yang berseru Tuhan, Tuhan”…. yah toh,…. tetapi ada juga orang yang hanya TEXT BOOK, mengetahui luarnya tetapi tidak meresapinya… membaca ALKITAB hanya demi menyudutnya orang yang beriman kepada TUHAN,…. tetapi semuanya harus terjadi dan sedang tergenapi, karena memang ada tertulis, “Bahwa Kristus harus tetap diberitakan, baik dengan cara yang tidak baik maupun dengan cara yang baik”…

        Jika institusi dan pemangku-pemangku formal keagamaan ramai2 berbuat seperti itu, bagaimana kedepannya? menyedihkan jika mengharap domba-domba harus lebih cerdas dibanding para gembalanya!
        Jangan begitu, jangan menghakimi ya toh?, kan sudah ada kata Kitab Suci, “Semua hanya karena anugerah, tidak ada perbuatan apapun yang menggeser Kasih Karunia TUHAN”, kalau orang pendosa tiba2 bertobat, dan karena dosa masalalunya Anda menjadi murtad, yang mengecap mati kekal siapa? Anda apa dia pendosa yang bertobat itu?, jadi intinya tetap, bahwa apa respon Anda atas itu semua?, gitu toh?…Sebab semuanya harus terjadi dan tergenapi…Dan Anda harus tahu berita ini, bahwa ketika Perjanjian Baru ditulis, ternyata sudah banyak penyusup-penyusup yang masuk ke Gereja, mengaku percaya kepada TUHAN, tau2nya hatinya masih hampa…nah trus bagaimana menyikapi hal seperti ini? Nah kita ikutilah apa Hukum yang tertera di Alkitab, bukan sekedar hukum2 yang TEXT BOOK, tetapi HUKUM KASIH, yaitu interaksi dengan ALLAH, kalau Anda mengenal ALLAH maka tentu pengejaran sesatpun akan mudah Anda ketahui, perlakuan yang tidak sesuai MAUNYA TUHAN akan mudah Anda indentifikasi,…dan untuk menjelaskan Indentifikasi itu buktikanlah Anda percaya dan mengasihi TUHAN, maka itulah mengasihi sesama manusia….

        Sekali lagi, Yesus memperingatkan, ”Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik ditebang dan dilemparkan ke dalam api.” (Matius 7:19)

        salam
        Amin…. itu pasti terjadi….kiranya kita semua mendapat kasih karunia dari YESUS Yang rela menderita demi kita…, karena pada Akhir Jaman, HAKIM, ALLAH, Yang adalah kedatangan YESUS Yang kedua, di dalam kemuliaan BAPA, Ia akan menghakimi dunia….

  13. Robinson A. Sihotang Juni 15, 2010 / 7:42 pm

    Lanjut lae …
    Terus memantau …

    • parhobass Juni 15, 2010 / 8:17 pm

      salam lae…

      terimakasih sudah dipantau….

    • lovepassword Juni 15, 2010 / 8:49 pm

      Memantau apa mISTER Robinson ??? Kayak liputan saja pake dipantau. Atau jangan2 kayak Pemilu yang perlu dipantau… 😀

      • Robinson A. Sihotang Juni 16, 2010 / 9:31 am

        @ Lovepasword

        Memantau sambil memperhatikan setiap pendapat lae Parhobas yg saya yakinin telah mendapat tuntunan Roh Kudus …
        Kamu sebenarnya sudah di garis mengenal KEBENARAN itu .. dan saya percaya firman itu sudah kamu tangkap artinya…

      • lovepassword Juni 16, 2010 / 2:17 pm

        Kalo pendapatku menurutmu dapet tuntunan Roh Kudus juga yah ??? 😉

        SALAM RAS

  14. Robinson A. Sihotang Juni 16, 2010 / 6:48 pm

    @ Lovepasword

    Kalo pendapatku menurutmu dapet tuntunan Roh Kudus juga yah ???

    .
    .

    Roh Kudus adalah Pribadi Allah dari keTiga yang Maha Esa itu. Allah yg dikenal oleh orang -2 Kristen adalah Allah yg memiliki kepribadian intelek yg sangat tinggi dan sangat luhur. Dia sesekali tidak akan mencampuri urusn orang lain kecuali orang tsb memintaNya tinggal didalam dirinya dan diminta berperanan dalam menentukan arah jalan hidup yg bersangkutan. Jadi jikalau mereka yg tidak percaya kepadaNya tetapi memiliki hikmat sama spt mereka yg percaya kpdNYa itu bukan berarti Roh Kudus ada mereka. Tetapi Roh Kudus dapat memakai org yg tidak percaya itu semata-2 hanya demi utk rencanaNya yg terbaik bagi mereka yg percaya dan melakukan kehendakNya.

    Salam juga amangboru Love

Tinggalkan Balasan ke Fanya Batalkan balasan